Mutiara Amaly Vol-31 Mutiara Amaly Vol 32 Mutiara Amaly Vol 33 Mutiara Amaly Vol 34 Mutiara Amaly Vol 35 Mutiara Amaly Vol 36

Kamis, 26 Februari 2009

Dari Meja Redaksi Majalah Mutiara Amaly


Sungguh telah kuhabiskan umurku dalam penundaan (taubat) dan khayalan-khayalan hampa, dan aku telah putus asa (tak ada yang diharap) terhadap kebaikanku.

nafsuku selalu menipuku, hari-hariku selalu mengelabuiku, dan telah berkepak-kepak di atas kepalaku sayap-sayap maut...

Siapakah yang kondisinya lebih buruk dariku jika aku dengan kondisi ini dipindahkan ke dalam kuburku yang belum kupersiapkan sebagai tempat tidurku dan belum kuhamparkan permadani amal saleh sebagai tempat berbaringku?

...diantara milyaran manusia di muka bumi... Inilah kami Ya Allah... puluhan ribu hamba-hamba Mu yang dzoif berlumuran dosa merangkak menuju kepada-Mu... dengan hati yang serasa hancur mengharap curahan rahmat, ampunan, dan perlindungan Mu.

Selamatkanlah hidup kami di dunia yang sementara ini, lindungilah kami pada hari tiada perlindungan melainkan perlindungan-Mu... hingga kami sampai ke negri abadi.. dalam kasih sayang, maghfiroh dan keridhoan-Mu. Amiin.

Segala puji hanya bagi Allah. Sholawat dan salam selalu terlimpahkan kepada Nabi Junjungan Muhammad, keluarga, sahabat dan para pengikutnya.

Perjuangan seringkali lebih menuntut mengalirnya keringat dan air mata. Tulang dibanting dan kepala dijadikan kaki pun menjadi penyedapnya.
Tetapi jalan ini adalah jalan kemuliaan... jalan yang ditempuh oleh para Nabi, sahabat dan pengikutnya. Jalan yang akan mengantarkan menuju puncak kehidupan.
Lantaran itulah... pengorbanan demi pengorbanan pula adalah kenikmatan tersendiri. Pikiran, tenaga, harta.... bahkan nyawa... menjadi kecil dimatanya. Semuanya siap untuk dikorbankan.
Bukan karena tujuan lain.... dan tak ada tujuan lain...selain mencari keridhoan Nya.

---***---

Di setiap detik yang berlalu kita memohon kepada Allah agar senantiasa bertambahkan kebaikan. Doa ikhlas kami untuk semua saudara yang selalu bersusah payah menebarkan Risalah ini. Kesilafan dan kekurangan selalu dimohonkan maaf, apa yang di luar jangkauan kekuatan kami, kepada Allah kami memohon dan kembalikan segala urusan.

Kebersamaan kita bukan karena tujuan lain, selain kebaikan dan kebenaran. Mari tetap bersama-sama menempuh jalan ini. Jalan Allah... Islam yang kita cintai.. sampai mati. Amin.

Di Hati Kita Bersama, Di Hati Kita Melangkah, Jangan Pisahkan Kasih Bersaudara, Jangan Dendamkan Ukhuwah Yang Terhina.
Ads
Adsvertisement

0 komentar:

Posting Komentar

 
Ads Ads Ads Ads Ads Ads

Mutiara Amaly vol 25. Copyright 2008 All Rights Reserved